Kicauan burung mengawali pagi
Sang mentari mulai menampakkan diri
Entah apa yang kurasakan saat ini
Seperti bunga tumbuh di musim semi
Hatiku bahagia...
Hatiku terasa seperti tak biasa
Pacuan jantung semakin tak terarah
Akupun mulai merasakan hal yang fana
Mungkin Dia...
Bayangan dari sorot matanya
Mengalir dalam semburat nada
Dia ya Dia.....
Sosok hampa penuh tanda tanya
Sosok manis dalam citra yang asa
Sosok kokoh cerita fatamorgana
Sosok indah bak aurora di sahara
Dia ya Dia.....
Izinkan aku menitipkan sepercik rasa
Sepercik rasa yang tak ku tahu sebabnya
Sepercik rasa yang datang begitu saja
Mungkin ini gejolak cinta
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Senin, 03 Maret 2014
DIA
Kicauan burung mengawali pagi
Sang mentari mulai menampakkan diri
Entah apa yang kurasakan saat ini
Seperti bunga tumbuh di musim semi
Hatiku bahagia...
Hatiku terasa seperti tak biasa
Pacuan jantung semakin tak terarah
Akupun mulai merasakan hal yang fana
Mungkin Dia...
Bayangan dari sorot matanya
Mengalir dalam semburat nada
Dia ya Dia.....
Sosok hampa penuh tanda tanya
Sosok manis dalam citra yang asa
Sosok kokoh cerita fatamorgana
Sosok indah bak aurora di sahara
Dia ya Dia.....
Izinkan aku menitipkan sepercik rasa
Sepercik rasa yang tak ku tahu sebabnya
Sepercik rasa yang datang begitu saja
Mungkin ini gejolak cinta
Sang mentari mulai menampakkan diri
Entah apa yang kurasakan saat ini
Seperti bunga tumbuh di musim semi
Hatiku bahagia...
Hatiku terasa seperti tak biasa
Pacuan jantung semakin tak terarah
Akupun mulai merasakan hal yang fana
Mungkin Dia...
Bayangan dari sorot matanya
Mengalir dalam semburat nada
Dia ya Dia.....
Sosok hampa penuh tanda tanya
Sosok manis dalam citra yang asa
Sosok kokoh cerita fatamorgana
Sosok indah bak aurora di sahara
Dia ya Dia.....
Izinkan aku menitipkan sepercik rasa
Sepercik rasa yang tak ku tahu sebabnya
Sepercik rasa yang datang begitu saja
Mungkin ini gejolak cinta
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar on "DIA"
Posting Komentar